Profil Desa Brobot
Ketahui informasi secara rinci Desa Brobot mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Brobot, Bojongsari, Purbalingga merupakan desa agraris yang inovatif dengan potensi utama di bidang pertanian, perikanan, dan industri wig ekspor. Desa ini menjadi contoh sinergi antara ketahanan pangan lokal dan perekonomian kreatif.
-
Pusat Ekonomi Ganda
Desa Brobot berhasil mengembangkan dua pilar ekonomi yang kuat, yaitu sektor agraris (pertanian padi dan perikanan) yang menjamin ketahanan pangan dan sektor industri kreatif (produksi wig) yang menembus pasar ekspor.
-
Lokasi Strategis di Perbatasan Urban
Berada hanya 4 km dari pusat kota Purbalingga, lokasinya memberikan akses yang mudah untuk pemasaran produk sekaligus menjadi zona penyangga yang dinamis antara wilayah kota dan pedesaan.
-
Pelestarian Budaya dan Kehidupan Sosial yang Kuat
Desa ini memiliki komitmen tinggi terhadap pelestarian budaya Jawa melalui keberadaan gedung kesenian dan gamelan, yang diimbangi dengan kehidupan masyarakat yang religius dengan adanya pondok pesantren sebagai pusat pendidikan karakter.

Terletak strategis di perbatasan wilayah perkotaan, Desa Brobot menjelma menjadi sebuah wilayah dinamis yang berhasil memadukan corak agraris yang kental dengan geliat industri kreatif berskala internasional. Desa ini tidak hanya berfungsi sebagai salah satu lumbung pangan bagi Kabupaten Purbalingga, tetapi juga menjadi bukti bahwa potensi lokal mampu menembus pasar global. Dengan pemerintahan yang aktif dan masyarakat yang guyub, Brobot terus berbenah, mengoptimalkan setiap jengkal tanahnya untuk kesejahteraan bersama.
Lokasi Strategis dan Tata Pemerintahan
Berada di Kecamatan Bojongsari, Desa Brobot menempati posisi yang sangat strategis, hanya berjarak sekitar 4 kilometer di sisi utara pusat kota Purbalingga. Letaknya ini menjadikan Brobot sebagai gerbang antara kawasan urban Kecamatan Purbalingga dan wilayah Kecamatan Bojongsari yang lebih agraris. Secara administratif, desa ini memiliki kode wilayah 33.03.14.2001 dan kode pos 53362.
Batas-batas wilayah Desa Brobot telah ditetapkan secara resmi melalui Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 147 Tahun 2023. Berdasarkan peraturan tersebut, wilayah Desa Brobot berbatasan langsung dengan:
- Sebelah UtaraBerbatasan dengan Desa Gembong, Kecamatan Bojongsari.
- Sebelah TimurBerbatasan dengan Kelurahan Kembaran Kulon, Kecamatan Purbalingga.
- Sebelah SelatanBerbatasan dengan Desa Gemuruh (Kecamatan Padamara) dan Kelurahan Purbalingga Wetan (Kecamatan Purbalingga).
- Sebelah BaratBerbatasan dengan Desa Karanglewas dan Desa Munjul, yang keduanya masuk dalam wilayah Kecamatan Kutasari.
Luas wilayah Desa Brobot diperkirakan mencapai 125,16 hektare atau 1,25 km². Dengan luas tersebut, desa ini menampung jumlah penduduk sebanyak 3.884 jiwa (berdasarkan data tahun 2024), yang terdiri dari 1.951 laki-laki dan 1.933 perempuan. Dari data ini, kepadatan penduduk Desa Brobot mencapai sekitar 3.103 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi dan menandakan sebuah pemukiman yang hidup dan berkembang.
Pemerintahan desa dijalankan secara aktif di bawah kepemimpinan Kepala Desa, Priyo Dwi Cahyono. Di bawah arahannya, pemerintah desa berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), kelompok tani dan pelaku UMKM untuk mendorong pembangunan yang merata dan berkelanjutan.
Potensi Ekonomi: Dari Sawah Hingga Pasar Dunia
Perekonomian Desa Brobot ditopang oleh tiga pilar utama: pertanian, perikanan air tawar, dan industri kreatif yang unik. Sinergi antara sektor-sektor ini menciptakan sebuah ekosistem ekonomi yang tangguh dan beragam.
Ketahanan Pangan Melalui Pertanian dan Perikanan Sebagai desa yang subur, sebagian besar lahan di Brobot dimanfaatkan sebagai area persawahan. Para petani di desa ini memainkan peran krusial dalam menyokong ketersediaan pangan, khususnya beras, di tingkat regional. Selain padi, pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk menanam aneka sayuran seperti kangkung, bayam, cabai, dan terong sudah menjadi budaya. Pola tanam ini tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga, tetapi juga mendukung ketahanan pangan lokal secara mandiri.
Selain pertanian tanaman pangan, budidaya ikan air tawar juga menjadi salah satu sumber pendapatan andalan bagi warga. Banyaknya kolam-kolam ikan yang dikelola oleh kelompok maupun perorangan menunjukkan bahwa sektor perikanan memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan, baik untuk pasar lokal maupun untuk diolah menjadi produk bernilai tambah seperti abon lele.
Industri Kreatif: Rambut Palsu yang Mendunia Salah satu potensi ekonomi yang paling menonjol dan menjadi keunikan Desa Brobot ialah keberadaan industri rambut palsu (wig) berskala ekspor. Di desa ini berdiri CV Putera Jaya Abadi Cemerlang, sebuah perusahaan produsen wig yang produknya telah menembus pasar internasional. Keberadaan industri ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan, terutama dalam penyerapan tenaga kerja lokal.
Perusahaan ini tidak hanya mengangkat nama Desa Brobot di kancah global, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi kreatif di wilayah tersebut. Keterampilan tangan-tangan terampil warganya dalam merangkai helai demi helai rambut menjadi produk berkualitas tinggi merupakan aset berharga yang membuktikan bahwa industri padat karya mampu berkembang pesat di tingkat desa.
Peran BUMDes dan UMKM Pemerintah desa turut mendorong geliat ekonomi melalui BUMDes "Usaha Mandiri". Sempat berfokus pada penyewaan alat-alat pertanian, kini BUMDes ini terus berinovasi, salah satunya dengan merambah ke sektor jasa pengelolaan sampah. Langkah ini menunjukkan kepekaan pemerintah desa dalam menjawab kebutuhan lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru.
Di samping itu, berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga tumbuh subur. Pada tahun 2025, tercatat pembentukan kelompok UMKM "Maju Berkah" yang menjadi wadah bagi para pengusaha mikro untuk berkembang bersama. Keberagaman produk UMKM, dari olahan pangan hingga kerajinan, menjadi pelengkap denyut nadi perekonomian desa.
Kehidupan Sosial dan Budaya
Masyarakat Desa Brobot dikenal memiliki kehidupan sosial yang harmonis dan religius. Kehadiran Pondok Pesantren Al Manshuroh menjadi salah satu pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan karakter bagi generasi muda. Lembaga pendidikan informal ini berkontribusi dalam membentuk masyarakat yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga kuat secara moral dan spiritual.
Semangat untuk melestarikan budaya lokal juga terlihat jelas di Desa Brobot. Atas inisiatif pemerintah desa, sebuah Gedung Kesenian berhasil dibangun menggunakan alokasi dana desa. Fasilitas ini dilengkapi dengan seperangkat gamelan dan menjadi pusat kegiatan bagi para seniman lokal untuk berlatih dan mementaskan kesenian tradisional Jawa. Keberadaan gedung ini menjadi simbol komitmen warga Brobot dalam nguri-uri atau melestarikan budaya di tengah arus modernisasi.
Di setiap dusun, balai pertemuan menjadi pusat aktivitas warga, mulai dari musyawarah, kegiatan PKK, hingga sebagai kantor bersama untuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan BUMDes. Infrastruktur sosial ini memperkuat ikatan komunal dan memudahkan koordinasi dalam setiap program pembangunan desa.
Prospek dan Tantangan ke Depan
Dengan segala potensi yang dimilikinya, Desa Brobot memiliki prospek cerah di masa depan. Lokasinya yang dekat dengan pusat kota dan jalur utama memberikan keuntungan aksesibilitas untuk distribusi hasil pertanian maupun produk industri. Sinergi antara pertanian yang menopang ketahanan pangan dan industri kreatif yang menghasilkan devisa merupakan model pembangunan desa yang patut dicontoh.
Meskipun demikian, tantangan tetap ada. Tingginya kepadatan penduduk menuntut tata ruang yang lebih terencana agar tidak mengorbankan lahan-lahan produktif. Regenerasi petani juga menjadi isu penting untuk memastikan keberlanjutan sektor agraris. Selain itu, peningkatan kapasitas dan skala produksi bagi UMKM perlu terus didorong agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Dengan terus berinovasi dan berkolaborasi, Desa Brobot berada di jalur yang tepat untuk menjadi desa percontohan yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing tinggi, seraya tetap menjaga akar budayanya yang luhur.